Tears of the Dancing Queen

Annyeong 😀 author comeback hahah^^v

FF terbaru , tapi gajuga sih. udah lama. FF ini punya temen aku hehe^^ lagian aku udah dapet izin dari pembuatnya juga hehe^^

So, happy reading ya 🙂 aku harap kalian suka dengan FF nya Hellen unnie 😀

Please don’t bashing!!!

Cast: Hyoyeon

Others: SNSD Members

Genre: Friendship

Author :Hellensfanfics <- (klik^^)

Length : One Shoot

Hyoyeon menghela nafas berat sambil membenahi beberapa lembar jadwal SNSD untuk satu bulan ke depan, Seohyun yang merasa ada yang tak beres dengan Hyoyeon hanya melirik heran.

“Sooyoung Sunny jangan lupa besok…dan Jessica jangan sampai terlambat, bangunlah lebih pagi..OK!” kata sang manager sebelum meninggalkan ruangan rapat, para member SNSD mengangguk patuh, sang manajerpun pergi duluan meninggalkan ruang rapat.

“Ayo pergi makan..” ajak Sooyoung yang sejak tadi sudah kelaparan.

“Boleh, dari tadi aku juga kelaparan nich..” saut Yoona bersemangat.

“Ok, kita pergi..” setuju Taeyeon dan yang lain mengangguk setuju kecuali Hyoyeon, ia hanya tertunduk sambil membereskan barang-barangnya.

“Aku tidak ikut..” kata Hyoyeon seraya beranjak duluan.

“Kenapa?” tanya Tiffany.

“Aku tidak lapar…”

“Lalu kamu mau ke mana?” tanya Yuri yang melihat Hyoyeon hendak pergi begitu saja.

“Aku mau ke ruang latihan sebentar…kalian pergi saja nanti aku bisa pulang sendiri…” kata Hyoyeon dengan menunjukkan senyum-terpaksa-nya.

Tanpa menunggu respon yang lain Hyoyeon telah pergi begitu saja menuju ruang latihan SNSD yang ada di lantai atas.

“Dia kenapa?!” heran Jessica.

“Hyoyeon onnie sudah bersikap aneh dari semalam…dan makin aneh sejak rapat tadi..” terang Seohyun yang merupakan teman sekamar Hyoyeon sehingga ia dapat merasa ada yang aneh dengan Hyoyeon.

“Apa sedang dia sakit, aku akan lihat sebentar…” kata Sooyoung sambil beranjak.

“Jangan, sebaiknya biarkan dia sendiri, dia pasti ingin sendirian dan menari…” cagah Taeyeon.

“Iya, kita pergi makan saja dan nanti belikan juga untuk dia..” ajak Sunny.

Merekapun pergi bersama dan membiarkan Hyoyeon untuk sendiri.

*#*#*#*

Alunan musik hip hop menggema di ruang latihan dan Hyoyeon yang sedang tertekan dan stres nampak mulai larut dalam musik dan gerakan tariannya.

Menari telah menjadi bagian dari hidupnya, ia ingin sekali menjadi seorang penari yang hebat juga mengekspresikan segalanya melalui tarian.

Namun dalam grupnya, ia harus mengikuti aturan dan konsep juga, terkadang hal itu selalu menjadi kekangan dan bertentangan dengan segala egonya.

Perlahan Hyoyeon makin mempercepat gerakan tariannya mengikuti beat musik yang makin cepat.

Belakangan ini pikirannya mulai terusik dengan sesuatu hingga membuatnya menjadi tak bersemangat bahkan putus asa.

BRUKKK!!!

Tiba-tiba saja Hyoyeon terjatuh ke lantai, ia salah melakukan gerakan sehingga membuatnya terpeleset dan jatuh, nafasnya yang tersengal-sengal membuat isak tangisnya terdengar samar.

Perlahan airmata Hyoyeon menetes, menyatu bersama peluh yang menghiasi wajahnya yang terlihat sedih.

=FLASHBACK=

Hyoyeon, bukannya kalian sudah lama jadi penyanyi..tapi kenapa sampai sekarang porsimu dalam grup masih sedikit…apa kamu memang cuma penghias grup saja..hahhaa…” suara tawa para sahabatnya membahana atas candaan salah satu temannya, Hyoyeon hanya tertawa namun dengan sekali teguk ia langsung menghabiskan soju di hadapannya.

=FLASHBACK END=

Hyoyeon menghapus peluhnya dan menatap dirinya pada cermin di hadapannya.

Awalnya candaan dari salah satu temannya itu hanya ia anggap lelucon saja namun sejak semalam….

=FLASHBACK=

Ibu sudah kemarin lihat variety kalian yang tayang kemarin…” kata Ibu saat mereka sekelarga makan malam bersama.

Aku senang Fany onnie sudah sehat lagi..” seru salah seorang saudara Hyoyeon yang merupakan fans Tiffany, Hyoyeon hanya tersenyum sambil menikmati makanannya.

Tapi kenapa kamu tidak ikut di sana, apa kamu ada jadwal lain?” tanya sang ayah dengan tatapan heran pada Hyoyeon, begitupun Hyoyeon yang terlihat bingung.

Di acara itu kami semua hadir….apa appa tidak lihat? Sepertinya kacamata appa harus di ganti..” canda Hyoyeon membuat semua keluarga tertawa.

Tapi onnie memang tidak kelihatan, aku pikir cuma onnie saja yang tidak ikut kemarin..” saut saudara Hyoyeon dengan wajah serius.

Hyoyeon tersenyum tipis, ia sadar saat divariety kemarin ia sama sekali tak mendapatkan kesempatan bicara karena itu mungkin camera tak menyorotnya sehingga keluarganyapun tak sadar dengan kehadirannya di sana.

=FLASHBACK END=

Hyoyeon tersenyum perih mengingat hal semalam, itu sudah sering terjadi, keluarganya yang sangat menunggu penampilannya di layar TV harus kecewa karena terkadang tak melihatnya walaupun ia ada di acara itu, atau terkadang ia hanya muncul beberapa detik saja.

“Bodoh~” desah Hyoyeon merasa dirinya hanya seorang yang sangat bodoh.

Karena sampai saat ini ia masih sulit untuk berbicara di depan camera sehingga tiap sesi interview ia jarang mendapat porsi bicara karena sering salah bicara.

Saat ini gadis itu tengah berada dalam titik keputus-asaan dan terpuruk dengan segala pikirannya yang menyedihkan.

Bagi Hyoyeon saat ini, ia hanya terlihat bersinar saat berada dalam kelompok SNSD, tanpa kehadiran kedelapan temannya itu ia bukanlah apa-apa dan bukanlah siapa-siapa.

Walaupun ia mempunyai keahlian menari yang terkadang membuat teman-temannya takjub namun itu sama sekali tak cukup.

Ia tidak seperti Yoona yang sangat populer diantara para pria.

Ia tidak seperti Sooyoung yang pandai bicara di depan publik.

Ia tidak seperti Sunny yang selalu terlihat imut dengan aegyo atau seperti Fany yang memiliki eye-smile yang selalu membuat para fans meleleh.

Iapun tak memiliki kharisma seperti Taeyeon yang selalu mendapatkan banyak cinta dari para fans.

Ia juga bukan Seohyun yang dengan segala kecerdasan, kepolosan dan kesopanannya selalu membuat orang berdecak kagum.

Ia juga bukan Yuri yang berani mengatasi rasa gugupnya untuk melakukan kegilaan di depan camera..

Ia juga bukan Jessica yang walaupun bersikap dingin namun tetap dicintai oleh fans.

Hyoyeon menghela nafas dan menghapus airmatanya.

Dan tadi, sekali lagi ia makin merasa jatuh dan tak berharga saat manajer memberitahukan jadwal kerja mereka untuk satu bulan kedepan, diantara 8 member SNSD hanya dialah yang mempunyai banyak waktu luang bahkan hampir semua member memiliki solo job…hanya dirinya..cuma dirinya dan tinggal dirinya saja yang tak memiliki solo project.

Hyoyeon bangkit dan menatap sekelilingnya..

Ditiap sudut ruangan terpasang poster promosi album baru mereka, Hyoyeon tersenyum kecut.

Iapun teringat hampir di tiap MV mereka porsinya yang paling sedikit di sorot…

Apa dia memang tak berharga di dalam grup ini?

Merasa makin sesak dengan pemikiran ini, Hyoyeonpun segera pergi dari ruang latihan…

berada di sana membuatnya makin terpuruk dalam pemikiran-pemikirannya.

Tanpa arah Hyoyeon akhirnya berjalan menyusuri jalanan yang tak begitu ramai, karena kini mulai larut malam.

Udara yang makin menusuk membuat Hyoyeon makin merapatkan jaketnya tak lupa iapun merapatka topi dan memasang masker, itu ia lakukan bukan untuk menghindari fans, ia tak peduli tentang itu karena ia merasa tak akan ada yang sadar bahwa ia adalah member SNSD…

Ia menyembunyikan wajahnya karena tangisannya tadi membuat wajahnya terlihat berantakan dan mengenaskan…

Teman-temannya….

Saat ini apa yang sedang mereka lakukan??
Mungkin merekapun tak sadar akan kehadirannya atau membutuhkan dirinya..

Karena memang ia bukanlah apa-apa…

Bukankah dia memang cuma pelengkap…

“Hey lihat…itu So Nyuh Shi Dae…!!!” terdengar seruan dari seorang remaja di depan sebuah toko elektronik.

“Wahhh Taeyeon cantik sekali…”

“Yoona-ku lebih cantik..” seru yang lain.

“Tidak, Fany noona lebih cantik lihat saja senyumnya bikin aku meleleh..” histeris yang lain.

Hyoyeon berhenti dan menatap kelompok remaja yang sedang mengangumi poster SNSD yang terpajang di toko itu.

Hyoyeon menatap sedih kearah mereka kekaguman mereka terasa menyayat hati Hyoyeon yang saat ini sedang terluka, mereka menyebutkan nama para member SNSD…kecuali namanya.

Hanya namanya yang tak tersebut, Hyoyeon menunggu bahkan berharap salah satu diantara para remaja itu memberi komentar atas foto dirinya yang juga ada di sana, namun menunggu itu hanya membuatnya makin sakit hati karena sepertinya para remaja itu tak menyadari kehadirannya diantara para member SNSD.

Hyoyeon akhirnya menuju halte dan duduk di salah satu kursi yang tak jauh dari toko tersebut.

“Aisshh mereka berisik sekali..” gerutu seorang laki-laki yang terganggu dengan kehebohan para remaja itu.

“Oppa, bilang saja kamu iri..” tawa seorang gadis yang duduk bersamanya, mereka nampak sedang menunggu bus, Hyoyeon duduk tak jauh dari mereka.

“YAH lihat saja saat Wonder Girls kembali nanti…seluruh bagian Korea akan terhias oleh wajah Sunye-ku hahhahaha” tawa pria itu.

“Ya terserahlah…tapi bagiku So Nyuh Shi Dae yang paling keren…” saut gadis itu tak mau kalah.

“Ah sepertinya busnya masih lama, apa mau kopi panas..aku ingin yang hangat-hangat nich..” kata pria itu sambil memperhatikan swalayan yang ada di seberang jalan, si gadis mengangguk dan si priapun pergi untuk membeli kopi.

“Hm..dingin sekali…” gumam si gadis lalu menoleh ke arah Hyoyeon yang tertunduk dalam.

“Eh mereka…YAH APA YANG KALIAN LAKUKAN!!!!” teriak gadis itu tiba-tiba karena melihat para remaja itu mencuri poster yang di tempelkan di depan toko yang telah tutup.

Para remaja itu menjadi panik dan lari sambil membawa poster SNSD hasil curian mereka.

“Dasar SONE payah hanya merusak nama fandom saja..” gerutu gadis itu terlihat kesal.

Hyoyeon akhirnya mengangkat kepalannya dan menatap gadis itu.

“Maaf membuat anda kaget..aku hanya emosi saja dengan tingkah mereka..” kata gadis itu merasa telah menganggu Hyoyeon, Hyoyeon hanya menggeleng pelan.

Hyoyeon menatap gadis itu, sepertinya gadis itu seorang SONE.

“Apa kamu seorang SONE?” tanya Hyoyeon hati-hati.

“Iya aku SONE..” kata gadis itu dengan semangat, sepertinya ia sangat bangga menjadi seorang SONE, itu membuat Hyoyeon tertarik padanya.

“Si-siapa….” Hyoyeon tiba-tiba ragu untuk melanjutkan ucapannya.

“Ya?” tanya gadis itu, lalu mendekatkan posisi duduknya lebih dekat dengan Hyoyeon.

“Me-member favoritmu siapa?” tanya Hyoyeon was-was, walau ia tahu mungkin ia akan kecewa dengan jawaban gadis itu tapi ia tetap penasaran untuk bertanya.
“Hm…aku suka semuanya..tapi aku paling suka…HYOYEON!!!” seru gadis itu dengan lantang.

“Ya?!” kaget Hyoyeon, ia tak menyangka akan mendengar namanya.

“Aku paling suka Hyoyeon…”ulang gadis itu dengan semangat.

Hyoyeon sempat terpanah tak percaya melihat ekspresi wajahnya.

“Ke-kenapa?!”

“Hm..aku suka giginya..”

“APA?!”

“Aku suka gigi Hyoyeon..”

“Gigi???” Hyoyeon hampir tak percaya dengan alasan gadis itu, kini Hyoyeon merasa sedang dipermainkan oleh gadis di sampingnya ini, karena mana mungkin ada alasan seperti itu.

“Mungkin…anda akan tertawa mendengarnya…tapi aku ini bila suka pada seseorang pasti terpesona pada tekstur gigi..” gadis itu tertawa kecil, Hyoyeon menatap ekspresi gadis itu, ia sepertinya sedang berkata jujur.

“Alasanmu..unik…” gumam Hyoyeon.

“Ya tapi itu memang benar, sejak liat Hyoyeon di MV Into The New World aku langsung suka dengan gigi Hyoyeon saat dia tertawa dan tentu saja aku juga suka dengan cara dia menari..hahha” gadis itu tertawa kecil, Hyoyeon makin menunjukkan ketertarikannya pada cerita gadis itu.

“Teman-temanku malah bilang itu sesuatu yang aneh..tapi aku memang suka karena itu, bukankah tiap orang pasti punya sisi tertentu saat tertarik pada orang lain…tapi aku juga suka dengan semua yang ada pada Hyoyeon…” gadis itu menahan ucapannya dan menatap ke arah jalanan yang sepi.

“Aku suka dengan senyumannya…cara dia bercanda dan membuat lelucon sehingga membuat teman-temannya juga tertawa…aku juga suka dengan kejahilan juga dengan perhatiannya ke member yang lain…”

Mendengar itu mata Hyoyeon mulai berkaca-kaca.

“Aku bahkan suka dengan rasa gugup Hyoyeon yang selalu tergambar jelas saat camera sedang menyorotnya…saat ia salah bicara karena gugup…ia mencoba menghilangkan rasa gugupnya dengan terus menyibakkan rambutnya saat camera menshoot wajahnya…atau ekspresi wajah tegangnya saat dia melakukan solo dance…aarrr aku suka semua….!!” gadis itu terlihat histeris sendiri.

Kini Hyoyeon tak dapat lagi menahan airmatanya, gadis itu bahkan menyukai segala kekurangan dan kelemahannya…

Ternyata masih ada yang menyukainya dan melihat ke arahnya.

Dan menerima segala yang ada dalam dirinya…

“A-anda kenapa…apa anda tidak suka dengan ucapanku..atau jangan-jangan anda tidak suka aku bicara tentang SNSD ya? Maaf aku….”

“Lalu..apa-la-gi?” potong Hyoyeon.

“Ya?”

“Ak-aku ingin tahu kenapa kamu suka dia…Hyoyeon..”

“Kenapa? Apa kamu fans baru?”

Hyoyeon mengangguk pelan.

“Ah…ternyata kamu SONE baru ya..wah senangnya bisa bertemu dengan sesama fans SNSD…hm..menurutku Hyoyeon itu keren sekali..” gadis itu terlihat antusias.

“Apalagi di variety show yang berhubungan dengan atletik..dia yang terhebat…apa kamu sudah lihat Dream Team atau Enjoy Today…di sana Hyoyeon paling keren…waktu lihat acaranya aku malah terus meneriakan nama Hyoyeon padahal waktu itu aku lihat di kamar hahahha”

Akhirnya Hyoyeon tertawa kecil mendengar celotehan gadis itu.

“Nanti..suatu saat bila bertemu dengan SNSD…aku ingin teriak HYOYEON HWAITING..!!!!” gadis itu teriak dengan lantang membuat Hyoyeon sempat terkejut mendengarnya.

“HEY SEDANG APA?!” tiba-tiba dari belakang kekasih si gadis mengetuk kepalanya.

“Aku tahu kamu suka Hyoyeon tapi jangan tunjukkan kegilaanmu di sini..” omel si pria membuat Hyoyeonn dan gadis itu tertawa.

“Ini…” pria itu menyodorkan sekaleng kopi panas pada kekasihnya, iapun memberi satu pada Hyoyeon.

“Aku lihat kalian sedang mengobrol serius makanya aku beli tiga..” terang si pria karena pasti Hyoyeon terkejut karena ia tiba-tiba memberinya sekaleng kopi.

“Oppa kamu memang yang terbaik…!” puji si gadis.

“Hahhaha aku tahu itu, ayo di minum..” pria itu membukakan minumannya untuk sang pacar.

Hyoyeon ingin meminum kopi itu juga namun itu berarti ia harus membuka masker yang sedang ia gunakan.

“Oya oppa, kemarin aku dapat fanmade baru tentang Hyoyeon, oppa harus lihat..” kata si gadis kembali membahas tentang Hyoyeon.

“Hey kamu lupa ya kalau aku ini fans Wonder Girls..” jawab pria itu enggan.

“Tenang saja oppa, di sana ada kegilaan Hyoyeon dan Yoobin…lupa ya kalau SNSD dan Wonder Girls itu bersahabat.. Hyoyeon memang paling hebat…”

Si pria hanya geleng-geleng melihat kegilaan pacarannya.

“Oh kemarin aku juga dapat fanmade tentang suara Hyoyeon..AKU SUKKKAAAAA!!! Jenis suara Hyoyeon unik..aku suka sekali sayang tidak di tonjolkan dalam grup..coba saja..”

“YAH!!!” bentak si pria tiba-tiba.

“Tolong..sehari saja jangan bahas idolamu itu…aku sudah tahu semuanya..”

“Ya?!!” kaget si gadis.

“Aku tahu kamu cinta Hyoyeon, aku tahu kamu suka tariannya, aku juga tahu kamu suka tekstur giginya..aku juga tahu kamu suka karakternya aku juga tau….”

“AKU SAYANG OPPA!!” potong gadis itu cepat seraya mencium pipi si pria membuat kekasihnya itu kehilangan kata-kata lagi.

“Saranghae..” bisik si pria terharu.

“Nadoo oppa..” balas si gadis.

Hyoyeon hanya tersenyum dan memalingkan wajahnya dari pasangan itu.

Kini perasaannya mulai membaik karena bertemu dengan gadis itu…

Ternyata ia salah…

Belakangan ini karena beberapa kejadian kecil yang ia alami, membuatnya berpikir buruk tentang keberadaannya di dalam SNSD, ia bahkan mulai cemburu pada teman-teman satu grupnya sendiri yang ia rasa lebih beruntung darinya.

Ia bahkan sempat merasa tidak berguna dan bodoh karena selalu gugup dan sering gagal mengatasi demam camera yang ia alami walaupun mereka telah lebih dari 3 tahun menjadi penyanyi.

Dan malam ini saat ia berada pada titik keputus-asaan, diluar dugaan ia malah bertemu dengan seseorang yang kembali menariknya dari dasar keterpurukannya.

“Oppa sabtu ini kita pergi kencan ya…?” ajak si gadis.

“Boleh, mau kemana?”

“Ke gedung MBC..aku dengar Hyoyeon akan tampil di sana..aku ingin sekali bertemu dengan dia..mau ya oppa..”

“Aissshhh ternyata kau ini…baiklah…terserah saja…” pasrah si pria tak ingin berdebat lagi.

“Terima kasih oppa…semoga aku bisa lihat Hyoyeon…dan tentu saja SNSD dalam formasi lengkap…karena SNSD paling pas dengan formasi 9…” harap si gadis.

“Ya dan Wonder Girl dalam formasi 5…” sambung si pria mereka berdua kembali tertawa bersama.

Hyoyeon tersenyum lebar. Tiba-tiba ia menjadi rindu pada teman-teman satu grupnya, ia segera mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seorang temannya.

“HYOYEOOOONNNN!!!!!” begitu panggilannya terjawab ia disambut oleh teriakan Sooyoung yang memekakkan telingga, bahkan kedua orang di samping Hyoyeon ikut menoleh dan terkejut mendengar Sooyoung yang menyebutkan nama Hyoyeon.

“Ada apa?!” tanya Hyoyeon cemas karena Suara Sooyoung terdengar aneh.

“Onnie, kamu di mana, cepatlah pulang..kami kelaparan…!!” teriak Yoona yang merampas handphone Sooyoung.

“Bukannya kalian pergi makan?” heran Hyoyeon.

“Batal..kami dilarang manajer oppa dan disuruh delivery order tapi gara-gara Fany onnie, sekarang kami masih kelaparan…” terang Yoona dengan suara-sangat-kelaparan.

“HYOYEON TOLONG BAWAKAN SESUATU SEBELUM AKU MATI KELAPARAN!!!” teriak Sooyoung makin histeris membuat Hyoyeon malah tertawa.

“Baiklah aku pulang sekarang, tunggulah sebentar…” Hyoyeon segera beranjak dan mencari taxi.

“HYOYEON JJANG, apa jadinya bila di rumah ini tak ada Hyoyeon…” haru Sooyoung.

“Ya ya..tunggulah..dan jangan teriak lagi, karena nanti saat aku pulang mungkin kamu sudah mati karena kehabisan tenaga..” tawa Hyoyeon.

“Bilang ke Taeyeon panaskan kimchi dari ibuku yang aku taruh di kulkas..juga minta Seohyun cek apa kita masih punya daging asap, nanti minta tolong Yuri atau Sunny untuk panaskan, itu bisa kamu makan sambil tunggu aku pulang dan jangan lupa bagi ke Yoona, jangan makan sendiri..MENGERTI!!!” tegas Hyoyeon.

“HYOYEON ONNIE JJANGG!!”teriak Yoona senang.

“Baiklah sampai nanti..”

“Ah Hyo tunggu…!!” cegah Sooyoung sebelum Hyoyeon memutuskan panggilan.

“Ya…?”

“Hati hati di jalan..” ujar Sooyoung, ia sangat mencemaskan Hyoyeon yang tadi bersikap aneh tapi ia tak ingin menanyakan penyebabnya.

“……….”

“Ya terima kasih…”

Hyoyeon menatap handphonenya sambil tersenyum senang, tenyata ia sempat lupa dengan rasa ini..rasa kebersamaan yang ia suka menjadi bagian dari grup SNSD..

Mereka tidak hanya terikat karena pekerjaan tapi juga karena persahabatan yang telah terjalin selama bertahun-tahun, dan tadi ia hampir saja melupakan itu semua.

“Aku pulang…” bisik Hyoyeon senang, kini ia telah kembali menjadi seorang Kim Hyoyeon member SNSD…Kim Hyoyeon sahabat dari kedelapan temannya yang selama ini selalu mengisi hidupnya…

“Ma-maaf..” panggil gadis itu dengan suara gugup.

“Ya?”

“A-apa kamu…Hyoyeon…member SNSD?” tanyanya ragu,

Hyoyeon mengangguk dan membuka maskernya, begitu melihat wajah Hyoyeon kedua orang di hadapan Hyoyeon terkejut kaku.

Hyoyeon menghampiri gadis itu.

“Terima kasih untuk semua ucapanmu..itu sangat berarti…” kata Hyoyeon seraya memeluk gadis itu.

“Sabtu ini datanglah ke gedung MBC..aku akan tunggu..” Hyoyeon membungkuk kecil lalu memanggil taxi yang melintas.

Ia ingin segera kembali ke dorm SNSD, dimana semua sahabat, saudara dan teman seperjuangannya berada di sana…

Ia ingin melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada gadis tadi…yaitu memeluk kedelapan temannya dengan erat dan mengucapkan terima kasih karena mereka bersembilan masih bersama hingga hari ini…

Dan semoga itu terus berlanjut…sekarang..selalu dan selamanya….bersama dalam satu nama…So Nyuh Shi Dae…

=THE END=

About koreanpopfanfiction

All Kpop Fanfiction :) Fanfict in Bahasa Indonesia.

Posted on 18 April 2011, in Oneshoot and tagged , , , . Bookmark the permalink. 2 Komentar.

  1. waaaaahhhhhh… aku udah beberapa kali baca ni FF ni..ga perna bosan!! FF nya seru banget!!! jjangggg!!!!

  2. Adella si sunshiners

    kereeennnnnnn……….. i like this..!!

Tinggalkan Balasan ke Endo Batalkan balasan